oleh: Muhammad Subkhi Hidayatullah, S.Pd & Heni Widyawati, S.Sos
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak pelak membawa dampak yang serius bagi seluruh lini bidang kehidupan. Bidang ekonomi, sosial, kesehatan, dan pendidikan menjadi bidang yang sangat merasakan dampak pandemi yang sejak 2019 telah menggrogoti seluruh dunia. Terlebih bidang pendidikan yang menjadi salah satu bidang penting bagi masyarakat sangat terpukul dengan adanya covid ini.
Pada sektor pendidikan, UNESCO menyatakan bahwa Virus Corona (Covid 19) berdampak pada dunia Pendidikan. UNESCO mengatakan bahwa sekurangnya ada 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang terganggu aktivitas belajarnya dikarenakan dengan ditutupnya sekolah atau universitas. Dengan angka sebesar itu tidak bisa dipungkiri dunia pendidikan mengalami kondisi di luar kemampuan atau dalam istilah kesehatan dikenal sebagai peristiwa luar biasa.
Dunia pendidikan yang terbiasa melakukan kegiatan secara luring dengan adanya covid terpaksa merubah pendidikan dan pembelajaran menjadi daring. Pembelajaran daring sendiri merupakan bentuk pembelajaran yang benar-benar baru dan belum pernah diadakan di Indonesia. Jikapun ada hanya bersifat khusus semisal pada universitas dengan kelas khusus karyawan, dan kelas-kelas jauh untuk pembelajaran di luar negeri. Pada akhirnya kondisi yang demikian mendesak pihak-pihak terkait di bidang pendidikan untuk berbenah dan dengan segera harus membuat solusi jangka pendek sebagai penanganan awal.
Mau tidak mau dunia pendidikan dengan segala keterbatasannya secara tertatih mencoba merevolusi pembelajarannya menuju digital. Secara sederhana revolusi ini juga dapat dikatakan transformasi pendidikan menuju pendidikan digital.
Transformasi adalah suatu proses penciptaan suatu hal yang baru (something new) yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Digitalisasi pendidikan merupakan transformasi pendidikan konvensional yang mengandalkan media pembelajaran dan metode pembelajaran tradisional menuju pembelajaran berbasis digital yang dapat diakses secara daring dari manapun dan dengan waktu yang fleksibel. Tranformasi pendidikan adalah bentuk penyesuaian atau relevansi terhadap tantangan dan kondisi yang ada pada lingkungan, perkembangan teknologi, perkembangan industri, serta perkembangan masyarakat. Penyesuaian ini juga dilakukan sebagai upaya survival bidang pendidikan untuk tetap berkembang ditengah perubahan yang terjadi disekitarnya dan dari bidang atau lini lainnya.
Transformasi ini dalam kajian sosial sebagaimana uraian sebelumnya masuk kedalam kajian perubahan sosial. Secara penciptaannya tranformasi pendidikan menuju digital atau digitalisasi pendidikan merupakan salah satu dampak perubahan sosial yang tidak direncakan. Adanya covid-19 menjadi musabab perubahan sosial tidak direncanakan tersebut kemudian terjadi sehingga masyarakat tidak siap dan sigap untuk menerima perubahan yang ada. Akibat dari ketidaksiapan masyarakat dalam menghadapi pandemi ini pada gilirannya telah menyebabkan disorganisasi sosial di segala aspek kehidupan masyarakat. Namun demikian pada hakikatnya masyarakat akan senantiasa mengalami perubahan yang direncanakan maupun tidak direncakan sehingga menimbulkan bentuk sosial baru yang adaptif dan relevan terhadap perubahan yang ada.
Secara umum pengertian transformasi digital dapat diartikan sebagai sebuah proses secara radikal yang terjadi disebuah organisasi yang memanfaatkan sumber daya manusia dan teknologi yang menyebabkan organisasi tersebut berubah drastis. Transformasi pendidikan dalam tulisan ini adalah transformasi pendidikan pra pandemi yang masih konvensional menuju pendidikan yang menggunakan digital pada setiap sendinya. Digitalisasi ini mencakup perubahan kurikulum menuju kurikulum baru, kendatipun kurikulum baru yang dibuat bersifat darurat trobosan dan perubahan ini begitu berdampak pada digitalisasi pendidikan.
Kurikulum darurat terdiri atas beberapa aspek. Di dalamnya menunjukan bahwa kurikulum darurat memiliki fleksibilitas yang tinggi dan memberi ruang kepada lembaga pendidikan secara luas untuk mendesain struktur kurikulum, kegiatan pembelajaran dan media pembelajaran dengan tetap memperhatikan pengembangan pengetahuan, penguatan karakter, dan peningkatan keterampilan yang tentunya disesuaikan dengan kebijakan pendidikan dan mematuhi protokol kesehatan.
Penelitian yang dilakukan Ahmad dan rekan-rekan telah mendeskripsikan adanya transformasi pendidikan menuju digital dalam bidang kurikulum yang cukup signifikan jika dibanding dengan kurikulum konvensional yang telah berlaku sebelumnya. Transformasi yang disebabkan kejadian luar biasa ini menunjukan tanda dan hasil yang positif secara teoritis namun berbeda dengan praktisnya yang kerap tidak sesuai dengan teori.
Tetapi demikian, perlu diketahui bahwa kurikulum darurat ini memiliki kemungkinan untuk dikembangkan dan disempurnakan sehingga menjadi kurikulum yang relevan dengan kondisi dan dapat menjadi salah satu bentuk digitalisasi pendidikan. Selain kurikulum, media pembelajaran yang menjadi sarana atau alat untuk memudahkan pembelajaran pada siswa pun turut bertransformasi. Media yang sebelumnya mengandalkan media sederhana seperti papan tulis, ilustrasi dari alam, dan media sederhana lainya dengan adanya covid dan diterapkannya kurikulum darurat telah bertransformasi menjadi media pembelajaran berbasis aplikasi dan internet yang bahkan dapat dikatakan berkembang sangat signifikan.
Secara simpulan, pemaknaan pandemic covid-19 yang telah berlalu seharusnya dijadikan pembelajaran penting dalam kehidupan dan musti dijadikan potensi yang bisa dimanfaatkan kedepannya walaupun di tengah kesulitan, tantangan juga keterbatasan yang ada seperti mewujudkannya menjadi transformasi pendidikan menuju digital yang telah diulas. Perlu dipahami, bagi kader intelektual Muhammadiyah bahwa tugas untuk mengubah musibah menjadi potensi dan mampu dimanfaatkan melalui kajian yang lebih cerdas dan lebih tegas. (fada)
Referensi:
I Wayan Juliawan, et.al. “Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar” Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, Vol. 8, No. 2 Thn 2021, hlm. 160
Rinawati, A. “Transformasi Pendidikan untuk Menghadapi Globalisasi”, Ekuitas – Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 3. No. 1, Juni 2015, hlm. 96
Christine Diah Wahyuningsih “Kenormalan Baru Dan Perubahan Sosial Dalam Perspektif Sosilogi” Majalah Ilmiah FISIP UNTAG Semarang, Volume 1 No. 21 Oktober 2020, hlm. 105
Maksum, A. Fitria, H. “Transformasi Dan Digitalisasi Pendidikan Dimasa Pandemi” Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, 15-16 Januari 2021, hlm. 123
Ahmad Munajim, et.al “Pengembangan Kurikulum Pembelajaran di Masa Darurat” DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik 4 (2) (2020).
Biografi penulis :
Muhammad Subkhi Hidayatullah, S.Pd., Mahasiswa Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Arab UIN Raden Intan Lampung. Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM UIN Raden Intan Lampung, dan PC IMM Kota Bandarlampung). Selain aktif berorganisasi ia juga merupakan founder komunitas Ta’awun Community yang berfokus pada perbantuan penulisan dan kajian ilmiah mahasiswa juga penerjemahan Arab-Indonesia.
Heni Widyawati, S.Sos., Mahasiswi Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prodi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan. Kader pada Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM UIN Raden Intan Lampung, dan PC IMM Kota Bandarlampung). Selain aktif berkuliah beliau juga bekerja sebagai PIC (Pelatihan pada lembaga Media Edutama Kota Yogyakarta.)
0 Komentar